Sabtu, 30 November 2013

Surat Lamaran Kerja dan Daftar Riwayat Hidup

Surat Lamaran

Hal : Lamaran Pekerjaan Kepada Yth.,
Manajer Sumber Daya Manusia
PT. Maju Jaya Terus Di Depan
Jl. Merpati Putih No. 3
Jakarta Pusat 

Dengan hormat,
Sesuai dengan informasi lowongan pekerjaan dari PT. Maju Jaya Terus Di Depan yang termuat di harian Republika tanggal 6 Agustus 2012. Saya mengajukan diri untuk bergabung ke dalam Tim Marketing di PT. Maju Jaya Terus Di Depan.
Data singkat saya, seperti berikut ini.
Nama               : Dhona Purnomo
Lahir                : Pemalang, 12 Februari 1994
Agama             : Islam
Alamat            : Jl. Raya Bogor RT 007/004, Kel. Kampung Tengah, Kec. Kramat Jati,
  Jakarta Timur
Telepon (HP)   : 087782384014
Status Perkawinan : Belum Menikah
e-mail : dhona_purnomo@ymail.com

Saya memiliki kondisi kesehatan yang sangat baik, dan dapat berbahasa Indonesia dengan baik aktif maupun pasif. Latar belakang pendidikan saya sangat memuaskan serta memiliki kemampuan manajemen dan marketing yang baik. 
Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan :
1.      Daftar Riwayat Hidup
2.      Foto copy ijazah S-1 dan transkrip nilai
3.      Foto copy sertifikat kursus/pelatihan
4.      Pas foto terbaru. 
Saya berharap Bapak/Ibu bersedia meluangkan waktu untuk memberikan kesempatan wawancara, sehingga saya dapat menjelaskan secara lebih terperinci tentang potensi yang saya miliki. 
Demikian surat lamaran ini, dan terima kasih atas perhatian Bapak/Ibu. 
Hormat saya,
Dhona Purnomo
CURRICULUM VITAE
( Daftar Riwayat Hidup )

DATA PRIBADI
Nama                           : Ddhona Purnomo
Jenis kelamin               : Laki-laki
Tempat, tanggal lahir : Pemalang, 12 Februari 1994
Kewarganegaraan       : Indonesia
Status perkawinan       : Belum Menikah
Tinggi, berat badan     : 170 cm, 60 kg
Kesehatan                   : Sangat Baik
Agama                         : Islam
Alamat lengkap           : Jl. Raya Bogor RT 007/004, Kel. Kampung Tengah,
  Kec. Kramat Jati, Jakarta Timur
Telepon, HP                : 087782384014
E-mail                          : dhona_purnomo@ymail.com

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
» Formal
1999 - 2005 : SDN Pabuaran 2
2005 - 2008 : SMP Budhi Warman 1
2008 - 2011 : STM Angkasa 1
2011 - Sekarang : Universitas Gunadarma

Demikian ini saya nyatakan dengan sesungguhnya, bilamana dikemudian hari terdapat kesalahan dalam penulisan ini atau rekayasa, maka saya siap menanggung segala konsekuensinya.

Jakarta, 30 November 2013



Dhona Purnomo

Karya Non Ilmiah

Contoh Karya Non Ilmiah:


CERPEN POLITIK

  Seorang murid sekolah dasar mendapat pekerjaan rumah dari gurunya untuk menjelaskan arti kata POLITIK. Karena belum memahaminya, ia kemudian bertanya pada ayahnya.
  Sang Ayah yang menginginkan si anak dapat berpikir secara kreatif kemudian memberikan penjelasan, "Baiklah nak, ayah akan mencoba menjelaskan denga perumpamaan, misalkan Ayahmu adalah orang yang bekerja untuk menghidupi keluarga, jadi kita sebut ayah adalah investor. Ibumu adalah pengatur keuangan, jadi kita menyebutnya pemerintah. Kami disini memperhatikan kebutuhan-kebutuhanmu, jadi kita menyebut engkau rakyat. Pembantu, kita masukkan dia ke dalam kelas pekerja, dan adikmu yang masih balita, kita menyebutnya masa depan. Sekarang pikirkan hal itu dan lihat apakah penjelasan ayah ini bisa kau pahami?"
   Si anak kemudian pergi ke tempat tidur sambil memikirkan apa yang dikatakan ayahnya. Pada tengah malam, anak itu terbangun karena mendengar adik bayinya menangis. Ia melihat adik bayinya mengompol. Lalu ia menuju kamar tidur orang tuanya dan mendapatkan ibunya sedang tidur nyenyak.
     Karena tidak ingin membangunkan ibunya, maka ia pergi ke kamar pembantu. Karena pintu terkunci, maka ia kemudian mengintip melalui lubang kunci dan melihat ayahnya berada di tempat tidur bersama pembantunya.
Akhirnya ia menyerah dan kembali ke tempat tidur, sambil berkata dalam hati bahwa ia sudah mengerti arti POLITIK.
    Pagi harinya, sebelum berangkat ke sekolah ia mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya dan menulis pada buku tugasnya: 'Politik adalah hal dimana para Investor meniduri kelas Pekerja, sedangkan Pemerintah tertidur lelap, Rakyat diabaikan dan Masa Depan berada dalam kondisi yang menyedihkan."


Analisis Karya Non Ilmiah :
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fajta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang populer  atau biasa digunakan (tidak terlalu formal). Karya non ilmiah juga memiliki ciri-ciri sebagai berikut yaitu, ditulis berdasarkan fakta pribadi, fakta yang disimpulkan subyektif, tidak memuat hipotesis, bersifat imajinatif, dramatisir, berifat persuasif, dan tanpa dukungan bukti

Sumber :
http://www.menjelma.com/2010/11/ne-ada-cerita-lucu-menurut-versi-kata_04.html

Kamis, 28 November 2013

Ragam Karya Ilmiah, Karya Semi Ilmiah, dan Karya Non Ilmiah


Artikel Ilmiah, Artikel Semi Ilmiah, dan Artikel Non Ilmiah

Seperti yang kita ketahui untuk membuat sebuah tulisan, kita harus mengetahui apa yang akan kita tulis, tema apa yang diangkat dan termasuk ke kategori mana tulisan tersebut. Untuk itu, perlu kita ketahui macam-macam sebuah penulisan, yaitu karya ilmiah, semi ilmiah dan non ilmiah. Di bawah ini akan coba penulis jelaskan satu persatu.

Karya Ilmiah
1.             Pengertian Karya Ilmiah
Pengertian dari artikel ilmiah dapat dijelaskan menurut beberapa ahli. Berikut merupakan pengertian artikel ilmiah menurut beberapa ahli, yaitu :
a.       Menurut Brotowidjoyo karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodolog penulisan yang baik dan benar.
b.      Drs.Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi dijelaskan bahwa karya ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya.
c.       Menurut Hery Firman, karya ilmiah adalah laporan tertulis dan di publikasikan dipaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Dari beberapa pendapat ilmuan di atas, dapat penulis simpulkan bahwa karya ilmiah merupakan sebuah penulisan yang dibuat oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Dalam karya ilmiah terdapat beberapa gaya penulisan, antara lain:
a.         Gaya Deskripsi
Dalam gaya ini penulis berusaha menjelaskan secara detail gambaran dalam bentuk kata-kata.

b.        Gaya Narasi
Jenis gaya penulisan ini  menyajikan suatu rangkaian cerita dari suatu kejadian
c.         Gaya Ekspose/Penjabaran
Gaya penulisan jenis ini menjelaskan dan menafsirkan fakta dan gejala yang timbul dari suatu kejadian
d.        Gaya Argumentasi
Gaya penulisan jenis ini mengemukakan fakta pendukung dari penulis dengan menyajikan alasan-alasan.
Setelah kita mengetahui macam-macam gaya penulisan pada karya ilmiah, tentunya kita harus tahu apa sebenarnya tujuan disusunnya sebuah karya ilmiah. Di bawah ini, saya akan mencoba menjelaskan apa tujuan dari karya ilmiah.
a.         Untuk menyampaikan ide. Ya, penulis mencoba menjelaskan sebuah ide dari suatu poko permasalahan yang ada agar mudah dipahami oleh pembaca
b.        Untuk membuat tugas kuliah. Seperti yang kita ketahui, yang namanya dunia perkuliahan  pasti akan bertemu dengan tugas dan tugas itu salah satunya disusun menjadi sebuah karya ilmiah
c.         Sebagai tugas akhir untuk syarat kelulusan seorang mahasiswa  di sebuah universitas, seperti skripsi untuk S1, Tesis untuk S2 dan Disertasi untuk S3.
Selain itu, ada pula syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam penyusunan karya ilmiah, yaitu:
a.         Menyajikan fakta secara objektif.
b.        Mengemukakan segala uraian secara kejujuran.
c.         Disusun secara sistematis.
d.        Cenderung bersifat induktif.
e.         Bertolak dari hipotesis tertentu.
f.         Menghindari tindakan yang manifilatif.
g.        Bersifat ekspositiris maupun argumentatif

2.             Macam-macam karya ilmiah
Macam-macam karya ilmiah terdapat beberapa macam. Berikut macam-macam karya ilmiah, yaitu :
a.    Makalah
Makalah, adalah karya ilmiah yang membahas suatu pokok persoalan, sebagai hasil penelitian atau sebagai hasil kajian yang disampaikan dalam suatu pertemuan ilmiah (seminar) atau yang berkenaan dengan tugas-tugas perkuliahan yang diberikan oleh dosen yang harus diselesaikan secara tertulis oleh mahasiswa.
b.    Skripsi
Skripsi, adalah karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan atau kajian pustaka dan dipertahankan di depan sidang ujian (munaqasyah) dalam rangka penyelesaian studi tingkat Strata Satu (S1) untuk memperoleh gelar Sarjana
c.    Tesis
Tesis, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat program Strata Dua (S2), yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji guna memperoleh gelar Magister. Pembahasan dalam tesis mencoba mengungkapkan persoalan ilmiah tertentu dan memecahkannya secara analisis kristis.
d.   Disertasi
Disertasi, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat Strata Tiga (S3) yang dipertahankan di depan sidang ujian promosi untuk memperoleh gelar Doktor (Dr.). Pembahasan dalam disertasi harus analitis kritis, dan merupakan upaya pendalaman dan pengembangan ilmu pengetahuan yang ditekuni oleh mahasiswa yang bersangkutan, dengan menggunakan pendekatan multidisipliner yang dapat memberikan suatu kesimpulan yang berimplikasi filosofis dan mencakup beberapa bidang ilmiah.
e.    Artikel
Artikel, merupakan karya tulis lengkap, seperti laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan sebagainya. Dengan kata lain artikel merupakan  karya tulis atau karangan, karangan nonfiksi, karangan yang tak tentu panjangnya, karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur, sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan sebagainya. Artikel mempunyai dua arti: (1) barang, benda, pasal dalam undang- undang dasar atau anggaran dasar; (2) karangan, tulisan yang ada dalam surat kabar, majalah, dan sebagainya.
f.     Esai
Esai, adalah ekspresi tertulis dari opini penulisnya. Sebuah esai akan makin baik jika penulisnya dapat menggabungkan fakta dengan imajinasi, pengetahuan dengan perasaan, tanpa mengedepankan salah satunya. Tujuannya selalu sama, yaitu mengekspresikan opini, dengan kata lain semuanya akan menunjukkan sebuah opini pribadi (opini penulis) sebagai analisa akhir. Perbedaannya dengan tulisan yang lain, sebuah esai tidak hanya sekadar menunjukkan fakta atau menceritakan sebuah pengalaman; ia menyelipkan opini penulis di antara fakta-fakta dan pengalaman tersebut. Jadi intinya kita harus memiliki sebuah opini sebelum menulis esai.
g.    Buku Panduan
Buku panduan atau buku pegangan adalah jenis karya tulis ilmiah yang ditulis atau disusun oleh satu atau beberapa orang dalam bidang tertentu yang ditujukan sebagai pedoman/cara menggunakan secara teknis suatu benda.
h.    Buku Teks
Buku Teks atau textbook merupak karya ilmiah yang ditulis sesorang atau beberapa orang tentang suatu aspek dari ilmu tertentu. Pada umumnya berisi prinsip-prinsip pokok yang digunakan sebagai bahan pendidikan dan pengajaran pada tingkat-tingkat tertentu.
i.      Kamus
Kamus adalah karya tulis ilmiah yang disusun oleh satu atau beberapa orang yang tujuan untuk memberikan penjelasan pengertian dari kata-kata dalam bidang ilmu tertentu, misalnya Kamus Teknik, Kamus Biologi, Kamus Bahasa Inggris, Kamus Bahasa Indonesia & lain sebagainya.
j.      Ensiklopedi
Ensiklopedi adalah karya tulis ilmiah yang disusun  oleh sejumlah pakar, baik dalam satu ilmu atau dalam berbagai ilmu. Ditujukan untuk memberikan penjelasan berupa pengertian-pengertian kata termasuk latar belakang kata tersebut. Biasanya ensiklopedi terdiri atas banyak jilid, misalnya 1-20 jilid. Contoh ensiklopedi adalah Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Indonesia, Ensiklopedi Kesehatan, dan lain-lain.

Karya Semi Ilmiah
1.             Pengertian Karya Semi Ilmiah
Karya Semi-Ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan. Penulisannya-pun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah. Penulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi Jenis karangan semi ilmiah memang masih banyak digunakan misalnya dalam opini, editorial, resensi, anekdot, hikayat, dan karakteristiknya berada diantara ilmiah.
2.             Bentuk Karya Semi-Ilmiah
Bentuk karya semi ilmiah terbagi beberapa bentuk. Berikut bentuk dari karya semi ilmiah, yaitu:
a.    Artikel
b.    Editorial
c.    Opini
d.   Feuture
e.    Reportase
f.     Manga
3.             Ciri – ciri Karya Semi-Ilmiah
Ciri-ciri karya ilmiah terbagi atas beberapa macam. Berikut ciri-ciri dari karya ilmiah, yaitu:
a.    Emotif, kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari  keuntungan dan 
     sedikit informasi.
b.  Persuasif, penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
c.    Deskriptif, pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
d.   Kritik tanpa dukungan bukti.
e.    Ditulis berdasarkan fakta pribadi
f.     Fakta yang disimpulkan subyektif
g.    Gaya bahasa formal dan popular
h.    Mementingkan diri penulis

Karya Non-Ilmiah
1.             Pengertian Karya Non-Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fajta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang populer  atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
2.             Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah:
Ciri-ciri karya non ilmiah terbagi atas beberapa macam. Berikut ciri-ciri dari karya non ilmiah, yaitu:
a.    Ditulis berdasarkan fakta pribadi
b.    Fakta yang disimpulkan subyektif
c.    Tidak memuat hipotesis
d.   Bersifat imajinatif
e.    Dramatisir
f.     Berifat persuasif
g.    Tanpa dukungan bukti
3.             Macam-macam karya non-ilmiah
Macam-macam karya non ilmiah terbagi atas beberapa macam. Berikut macam-macam dari karya non ilmiah, yaitu:
a.    Cerpen
b.    Novel
c.    Drama
d.   Roman
e.    Dongeng
Sumber:

Peranan dan Fungsi Bahasa Indonesia Dalam Ragam Tulisan Akademik


Peranan dan Fungsi Bahasa Indonesia Dalam Ragam Tulis

Bahasa adalah alat komunikasi lingual manusia, baik secara lisan maupun tertulis. Hal ini merupakan fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial. Sering kali pada konteks ilmiah bahasa diartikan sebagai buah pikir penulis, sebagai hasil dari pengamatan, tinjauan, penelitian yang dilakukan oleh si penulis tersebut pada ilmu pengetahuan tertentu. Dalam konteks karya ilmiah isi dari karya ilmiah harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam penulisan dan tata bahasanya. Ragam bahasa ini mengikuti kaidah bahasa baku untuk menghindari ambiguitas makna.dalam karya tulis ilmiah sedapatnya tidak mengandung bahasa yang terlalu kontekstual seperti ragam bahasa jurnalistik. Tujuannya agar karya ilmiah tersebut dapat dibaca oleh pembaca tidak dalam bersifat konteks saja namun bisa juga secara abstrak. Masalah imiah biasanya menyangkut hal yang sifatnya abstrak atau konseptual yang sulit dicari alat peraga atau analoginya dengan keadaan nyata. Untuk mengungkapkan hal semacam itu, diperlukan struktur bahasa dan kosakata yang canggih.

Fungsi Bahasa Indonesia
1.             Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Alat komunikasi
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi melalui lisan (bahsa primer) dan tulisan (bahasa sekunder). Berkomunikasi melalui lisan (dihasilkan oleh alat ucap manusia), yaitu dalam bentuk symbol bunyi, dimana setiap simbol bunyi memiliki ciri khas tersendiri. Suatu simbol  bisa terdengar sama di telinga kita tapi memiliki makna yang sangat jauh berbeda. Misalnya kata ’sarang’ dalam bahasa Korea artinya cinta, sedangkan dalam bahasa  Indonesia artinya kandang atau tempat. Bahasa sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan alat untuk merumuskan maksud kita. Dengan komunikasi, kita dapat menyampaikan semua yang kita rasakan, pikirkan, dan ketahui kepada orang lain. Dengan komunikasi, kita dapat mempelajari dan mewarisi semua yang pernah dicapai oleh nenek moyang kita dan apa yang telah dicapai oleh orang-orang sejaman kita.
2.             Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Alat untuk Mengembangkan Ilmu pengetahuan.
Tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) IPTEK tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang. Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa sebagai prasarana berpikir modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam berpikir karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar (pikiran).
Bahasa Indonesia memiliki dua kedudukan yaitu sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu bahasa Indonesia juga mempunyai empat fungsi sebagai berikut :
1. Sebagai lambang kebangsaan negara.
2. Lambang identitas negara.
3. Alat penghubung antarwarga, antardaerah, antarbudaya.
4. Alat yang menyatukan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya
    yang berbeda.

Peranan dan fungsi bahasa indonesia Dalam kehidupan sehari-hari
“kami poetera dan poeteri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, Bahasa Indonesia”. itulah penggalan dari isi Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada 28 Oktober 1928. Lahirnya Sumpah pemuda merupakan sebuah awal menjadikannya bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara.

Dalam era globalisasi, kita sebagai warga negara indonesia sudah sepantasnya bangga dan menjunjung tinggi bahasa persatuan kita, yaitu bahasa indonesia. jati diri bahasa Indonesia perlu dibina dan dimasyarakatkan. Hal ini diperlukan, agar bangsa indonesia tidak terbawa arus oleh pengaruh budaya asing yang masuk ke indonesia.
bahasa indonesia memiliki fungsi sbb :
1.             Sebagai Bahasa Nasional
Sebagai lambang  kebanggaan dan identitas nasional, Bahasa persatuan kita, memiliki nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa yang harus dipertahankan dan direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari tanpa ada rasa renda diri, malu, dan acuh tak acuh. Indonesia memiliki banyak budaya dan bahasa yang berbeda-beda hampir di setiap daerah. Pastinya, tidak akan mungkin kita bisa saling memahami ketika berkomunikasi antar sesama. Oleh karena itulah betapa pentingnya kedudukan bahasa indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa dan sebagai alat penghubungan antarbudaya dan daerah.
2.             Sebagai Bahasa Negara
Dalam “Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakandi Jakarta pada tanggal 25 s.d. 28 Februari 1975 dikemukakan bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai : bahasa dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentinganperencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta menjadi bahasa resmi kenegaraan, pengantar di lembaga-lembaga pendidikan/ pemanfaatan ilmu pengetahuan, pengembangan kebudayaan, pemerintah dll.
fungsi itu harus dilaksanakan, sebab itulah ciri penanda bahwa suatu bahasa dapat dikatakan berkedudukan sebagai bahasa negara. Era globalisasi merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia untuk dapat mempertahankan diri di tengah-tengah pergaulan antarbangsa yang sangat rumit. Untuk itu, bangsa Indonesia harus mempersiapkan diri dengan baik dan harus bangga menggunakan bahasa indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Kalau kita cermati, sebenarnya ada satu lagi fungsi bahasa yang selama ini kurang disadari oleh sebagian anggota masyarakat, yaitu sebagai alat untuk berpikir. Dalam proses berpikir, bahasa selalu hadir bersama logika untuk merumuskan konsep, proposisi, dan simpulan. Segala kegiatan yang menyangkut penghitungan atau kalkulasi, pembahasan atau analisis, bahkan berangan-angan atau berkhayal, hanya dimungkinkan berlangsung melalui proses berpikir disertai alatnya yang tidak lain adalah bahasa.
Sejalan dengan uraian di atas dapat diformulasikan bahwa makin tinggi kemampuan berbahasa seseorang, makin tinggi pula kemampuan berpikirnya. Makin teratur bahasa seseorang, maka makin teratur pula cara berpikirnya. Dengan berpegangan pada formula itulah, dapat dikatakan bahwa seseorang tidak mungkin menjadi intelektual tanpa menguasai bahasa. Seorang intelektual pasti berpikir, dan pasti memerlukan bahasa indonesia untuk mempermudah dalam proses berfikirnya.

Cara Melestarikan Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa
Sebagai salah satu dari pemuda Indonesia, saya melestarikan Bahasa Indonesia dengan cara bersikap bahasa. Bersikap bahasa menurut saya adalah menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu untuk rajin mengungkapkan pemikiran saya dengan bahasa Indonesia dan dengan sering membaca karena membaca merupakan salah satu pintu terbukanya wawasan sehingga kemampuan bahasa akan bertambah. Bahasa Indonesia dapat lestari karena setelah membaca kumpulan ide dengan bahasa Indonesia kemudian kita salurkan ide kita sendiri dengan tulisan dalam bahasa Indonesia juga bila hal ini terjadi terus menerus dan berkesinambungan. Selain itu, cara lain adalah dengan mengurangi pengunaan bahasa gaul yang kebarat-baratan sehingga bahasa Indonesia tidak tergeser nilai keberadaannya.
Jelaskan peranan Bahasa Indonesia dalam konteks ilmiah! Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Republik Indonesia, sebagaimana yang telah disahkan pada sumpah pemuda 1928. Selain itu bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi waga Negara Indonesia. Dalam peranannya bahasa Indonesia dalam penulisan atau dalam konteks ilmiah sangatlah penting. Dikarenakan dalam penulisan ilmiah membutuhkan penggunaan tata bahasa Indonesia yang baik. Penggunaan tata bahasa Indonesia dalam konteks ilmiah ialah penggunaan tata bahasa yang telah mengikuti aturan EYD yang benar. Dimana dalam segi penggunaan tata bahasa, segi pemilihan kata, dan segi penggunaan tanda baca.
Sering kali pada konteks ilmiah bahasa diartikan sebagai buah pikir penulis, sebagai hasil dari pengamatan, tinjauan, penelitian yang dilakukan oleh si penulis tersebut pada ilmu pengetahuan tertentu. Dalam konteks karya ilmiah isi dari karya ilmiah harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam penulisan dan tata bahasanya.
Dalam penulisan karya ilmiah yang harus diperhatikan ialah dalam pemilihan kata, penggunaan tanda baca, dan harus mengikuti EYD. Adapun manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:
1. Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif.
2. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber.
3. Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan.
4. Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis.
5. Memperoleh kepuasan intelektual.
6. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.
Jadi dapat disimpulkan peranan dan fungsi bahasa Indonesia dalam konteks ilmiah sangatlah penting. Karena hasil baik dari penulisan ilmiah tidak lepas dari segi penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Peranan Bahasa Indonesia dalam Konsep Ilmiah
1.             Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah atau akademik menuntut kecermatan dalam penalaran dan bahasa. Dalam hal bahasa, karya tulis semacam itu (termasuk laporan penelitian) harus memenuhi ragam bahasa standar (formal) atau bukan bahasa informal atau pergaulan.Ragam bahasa karya tulis ilmiah atau akademik hendaknya mengikuti ragam bahsa yang penuturnya adalah terpelajar dalam bidang ilmu tertentu. Ragam bahasa ini mengikuti kaidah bahasa baku untuk menghindari ketaksaan atau ambigiutas makna karena karya tulis ilmiah tidak terikat oleh waktu. 
Dengan demikian, ragam bahasa karya ilmiah sedapat-dapatnya tidak mengandung bahasa yang sifatnya kontekstual seperti ragam bahasa jurnalistik. Tujuannya agar karya tersebut dapt tetap dipahami oleh pembaca yang tidak berada dalam situasi atau konteks saat karya tersebut diterbitkan. Masalah ilmiah biasanya menyangkut hal yang sifatnya abstrak atau konseptual yang sulit dicari alat peraga atau analoginya dengan keadaan nyata. Untuk mengungkapkan hal semacam itu, diperlukan struktur bahasa keilmuan adalah kemampuannya untuk membedakan gagasan atau pengertian yang memang berbeda dan strukturnya yang baku dan cermat. Dengan karakteristik ini, suatu gagasan dapat terungkap dengan cermat tanpa kesalahan makna bagi penerimanya.
Penulisan ilmiah merupakan sebuah karangan yang bersifat fakta atau real yang ditulis dengan menggunakan penulisan yang baik dan benar serta ditulis menurut metode yang ada. Terdapat beberapa jenis penulisan ilmiah yang dapat di kategorikan sebagai berikut :
1.    Makalah
Karya tulis yang menyediakan permasalahan dan pembahasan sesuai dengan data yang telah di dapatkan di lapangan dengan objektif.
2.    Kertas Kerja
Pada umumnya kertas kerja hamper sama dengan makalah akan tetapi kertas kerja digunakan untuk penulisan local karya atau seminar serta lebih mendalam dari makalah.
3.    Laporan Praktik Kerja Karya ilmiah
yang memaparkan fakta yang di temui di tempat bekerja yang digunakan untuk penulisan terakhir jenjang diploma III (DIII).
4.    Skripsi
Merupakan karya ilmiah yang mengemukakan pendapat orang lain dan data yang telah di dapat di lapangan yang digunakan untuk mendapat gelar S1 :
a. Langsung (observasi lapangan)
b. Skripsi
c. Tidak langsung (studi kepustakaan)
5. Tesis
Karya ilmiah yang bertujuan untuk melakukan pengetahuan baru dengan melakukan peneluitian penelitian terhadap hasil hipotesis yang ada.
6. Disertasi
Karya tulis untuk mengungkap dalil baru yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta yang realistis dan data yang relefan serta objektif.
Dalam menulis karya ilmiah sebaiknya menggukan kata-kata atau kalimat yang sesuai dengan kaidah dan bahasa yang penuturannya terpelajar dengan bidang tertentu, ini berguna untuk menghindari ketaksaan atau ambigu makna karna karya ilmiah tidak terikat oleh waktu. Dengan demikian, ragam bahasa penulisan karya ilmiah tidak mengandung bahasa yang sifatnya konstektual, Oleh karena itu, pengajar perlu memperhatikan kaidah yang berkaitan dengan pembentukan istilah, Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI) yang dikeluarkan oleh pusat pembinaan bahasa Indonesia merupakan sumber yang baik sebagai pedoman dalam memperhatikan hal-hal tersebut. Dan juga tanda baca yang tepat untuk di setiap kalimat yang dimuat dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Ada yang menyebutkan beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam karya tulis ilmiah berupa penelitian yaitu :
1. Bermakna isinya
2.    Jelas uraiannya
3.    Berkesatuan yang bulat
4.    Singkat dan padat
5.    Memenuhi kaidah kebahasaan
6.    Memenuhi kaidah penulisan dan format karya ilmiah
7.    Komunikasi secara ilmiah

Sumber :