Seorang
murid sekolah dasar mendapat pekerjaan rumah dari gurunya untuk menjelaskan
arti kata POLITIK. Karena belum memahaminya, ia kemudian bertanya pada ayahnya.
Sang
Ayah yang menginginkan si anak dapat berpikir secara kreatif kemudian
memberikan penjelasan, "Baiklah nak, ayah akan mencoba menjelaskan denga
perumpamaan, misalkan Ayahmu adalah orang yang bekerja untuk menghidupi
keluarga, jadi kita sebut ayah adalah investor. Ibumu adalah pengatur keuangan,
jadi kita menyebutnya pemerintah. Kami disini memperhatikan
kebutuhan-kebutuhanmu, jadi kita menyebut engkau rakyat. Pembantu, kita
masukkan dia ke dalam kelas pekerja, dan adikmu yang masih balita, kita
menyebutnya masa depan. Sekarang pikirkan hal itu dan lihat apakah penjelasan
ayah ini bisa kau pahami?"
Si anak
kemudian pergi ke tempat tidur sambil memikirkan apa yang dikatakan ayahnya.
Pada tengah malam, anak itu terbangun karena mendengar adik bayinya menangis.
Ia melihat adik bayinya mengompol. Lalu ia menuju kamar tidur orang tuanya dan
mendapatkan ibunya sedang tidur nyenyak.
Karena
tidak ingin membangunkan ibunya, maka ia pergi ke kamar pembantu. Karena pintu
terkunci, maka ia kemudian mengintip melalui lubang kunci dan melihat ayahnya
berada di tempat tidur bersama pembantunya.
Akhirnya
ia menyerah dan kembali ke tempat tidur, sambil berkata dalam hati bahwa ia
sudah mengerti arti POLITIK.
Pagi
harinya, sebelum berangkat ke sekolah ia mengerjakan tugas yang diberikan oleh
gurunya dan menulis pada buku tugasnya: 'Politik adalah hal dimana para
Investor meniduri kelas Pekerja, sedangkan Pemerintah tertidur lelap, Rakyat
diabaikan dan Masa Depan berada dalam kondisi yang menyedihkan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar